Argumen Islam Puritan

Nāṣir al-Dīn al-Albānī (w.1999 M) adalah salah tokoh penting yang
mempengaruhi cara pandang gerakan Salafi kontemporer, termasuk di Indonesia.
Sebagai tokoh yang dikenal mendalami kajian hadis, al-Albānī semacam menjadi
sumber legitimasi pergumulan pemikiran Salafi Indonesia dalam mencari Islam
yang autentik sebagaimana mereka proyeksikan kepada praktek keagamaan generasi
awal (al-salaf).

Buku ini akan membahas bagaimana adopsi hadis-hadis hasil takhrīj
al-Albānī dalam gerakan Salafi Indonesia serta implikasinya terhadap cara
pandang dan sikap keagamaan, sosial, dan politik gerakan Salafi Indonesia.
Hadis-hadis takhrīj al-Albānī sebagai hujjah atau dalil dalam
menjawab persoalan keagamaan yang dipertanyakan dalam forum-forum pengajian
yang diadakan oleh gerakan Salafi Indonesia, meski sebagian Salafi Indonesia
bersikap selektif terhadap hadis-hadis takhrīj al-Albānī.

Implikasi keagamaan dari adopsi hadis-hadis takhrīj
al-Albānī, telah berimplikasi terhadap lahirnya pandangan keagamaan yang
radikal khususnya dalam mendekonstruksi tradisi mazhab dalam Islam yang telah
mapan, serta sikap “intoleran” terhadap perbedaan dalam tradisi fikih
tradisional. Sikap menekankan dalil dari hadis serta mengesampingkan
fatwa-fatwa ulama dan mazhab-mazhab fikih tradisional adalah bukti bahwa
hadis-hadis tersebut telah sumber legitimasi yang kuat atas manhaj
sebagian Salafi Indonesia. Secara sosial, penerimaan hadis-hadis takhrīj
al-Albānī berimplikasi pada munculnya muslim perkotaan yang memliki sikap
militan dan ekslusif. Ekslusivisme ini berakar dari ajaran al-wala wa
al-bara’ yang menekankan pemutusan hubungan dengan non-muslim dan ahli
bid’ah. Sedangkan secara politik adopsi hadis-hadis al-Albānī oleh Salafi
Indonesia lebih menguatkan sikap apolitis Salafi Indonesia. Penggunaan
hadis-hadis takhrīj al-Albānī oleh Salafi Indonesia lebih pada upaya
untuk memperkokoh manhaj dan sikap Salafi yang apolitis.